Jumat, 25 Maret 2011

Sarang Lebah, Penghasil Obat Antikanker

Sumber : http://suaramerdeka.com


SELAMA ini kita lebih mengenal madu dan royal jelly sebagai produk yang dihasilkan lebah. Padahal masih ada produk lain yang dihasilkan lebah, yang juga bermanfaat bagi manusia. Salah satunya ada-lah propolis, yang berasal dari sarang lebah.

Propolis berasal dari bahasa Yunani, yaitu pro (sebelum) dan polis(kota). Bee propolis secara umum diartikan sebagai ’’sebelum masuk sarang lebah’’, yang bermakna pelindung sarang lebah dari faktor-faktor berbahaya di luar sa-rang.

Sama seperti bagi para lebah, propolis digunakan pula oleh manusia dalam melindungi tubuh manusia. Propolis dikenal juga sebagai russian penicillin, yang merupakan antioksidan kuat, antimikroba, dan antibiotik alami yang dihasilkan lebah.

Penggunaan propolis sebagai obat sudah dilakukan sejak abad ke-12. Orang-orang Yunani dan Romawi telah menggunakan propolis untuk mengobati bengkak. Orang Mesir juga menggunakan propolis, baik sebagai obat maupun sebagai perekat dalam pembuatan kano.

Karena lengket seperti lem, pro-polis yang termasuk sejenis resin itu disebut juga sebagai bee glue. Propolis diproduksi lebah dari getah yang diambil dari bagian tumbuhan penghasil getah, terutama tunas tumbuhan. Getah inilah yang menjadi bahan dasar pembentuk propolis.

Getah dibawa ke dalam sarang oleh para lebah pekerja, dan dicampur dengan wax (sejenis lilin) dan serbuk sari bunga. Dengan bantuan air liur lebah, campuran ini dibuat menjadi lentur. Propolis memiliki variasi warna antara cokelat kehijauan dan cokelat tua .

Bagi lebah, propolis merupakan zat yang sangat diperlukan untuk sterilisasi sarang dari serangan bakteri, jamur, dan penyakit. Selain itu, biasanya juga digunakan untuk menambal sarang yang bocor dan memperkuat sarang.

Fungsi lain yang tidak kalah pentingnya bagi lebah adalah untuk membungkus (memumikan) bangkai binatang yang masuk ke sarang, agar tidak menyebarkan penyakit.
Sangat Kompleks Propolis memiliki komposisi sangat kompleks. Berdasarkan penelitian terhadap berbagai tipe propolis, dijumpai 300 unsur lebih dalam propolis. Antara lain flava-noid, chalcone, dehydrochalcone, asam alipatik dan ester lainnya, asam alipatik rantai panjang, minyak volatil rantai pendek, asam aromatik dan ester lainnya.

Ada lagi asam benzoik beserta turunannya, aldehida, senyawa alkohol, asam sinamat dan turunannya ,ketone, phenol, asam amino, vitamin, dan mineral.
Karena komposisinya yang kompleks, tidak seluruh bagian propolis bisa dikonsumsi sebagai obat atau suplemen.

Biasanya, setelah dipanen dari sarang, propolis harus diekstraksi dengan air atau minyak, untuk diambil bahan-bahan yang bisa dikonsumsi. Di Barat, ekstraksi dilakukan menggunakan ethanol atau alkohol, namun hal ini tidak halal dikonsumsi oleh umat Islam.

Adapun unsur propolis secara kuantitatif berupa 55 persen getah, 7,5 - 35 persen lilin, 10 persen mi-nyak esensial, 5 persen pollen, 5 persen asam amino, dan 4,4 - 19 persen minyak terbang.

Akibat kompleksitas dan keleng-kap unsur tersebut, propolis memiliki sekitar 60 manfaat positif bagi tubuh manusia. Fungsi utamanya adalah menetralkan racun, meningkatkan kekebalan tubuh, antibiotik, penghancur bakteri jahat, jamur, pembersih virus, memperbaiki sel pada jaringan / organ tubuh yang rusak, serta memperkuat sel dan mempercepat regenerasi sel.

Kini propolis juga digunakan untuk membunuh sel kanker. Telah dibuktikan keampuhan propolis untuk menguji sel HeLa dan sel SiHa (kanker rahim), sel T47D (kanker payudara), serta MCF7 (kanker payudara).

Hasilnya, propolis mempunyai nilai LC50 15,625 - 62,5 gram/ml. LC50 adalah konsentrasi yang menyebabkan kematian sel kanker sebesar 50 persen.
Tanpa Efek Samping Kelebihan propolis daripada antibiotik lainnya adalah efek sampingnya yang kecil. Satu-satunya efek samping yang terjadi, dan itupun jarang, adalah timbulnya reaksi alergi kalau digunakan secara lokal. Apabila diberikan per oral tidak ada efek samping. Kelebihan lain yaitu tidak menimbulkan resistensi.

Antibiotik seperti penisilin dapat menimbulkan resistensi karena bakteri bisa memperbarui diri menjadi lebih kebal terhadap penisilin. Tetapi bakteri atau virus tidak bisa menjadi kebal terhadap propolis.

Selain itu, propolis sebagai antibiotik memiliki selektivitas tinggi. Ia hanya membunuh kuman penyebab penyakit saja, sedangkan mikroba yang berguna seperti flora usus tidak terganggu.

Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, Anda tidak perlu repot-repot mencari propolis langsung ke sarang lebah. Banyak perusahaan yang mengolah propolis sehingga mudah dicerna.

Saat ini propolis tersedia dalam bentuk tablet, salep, kapsul, krim, serbuk, dan cair. Penggunaan pro-polis bisa pada orang sehat maupun sakit.

Cara pemakaiannya cukup mudah. Untuk serbuk, misalnya, Anda tinggal mencampurkan sedikit serbuk propolis lebah dengan madu dan susu. Seduh dengan air sedikit hangat. Minum rutin tiga kali sehari bisa menjaga tubuh dari penyakit. (Dela, dari berbagai sumber-32)

2 komentar:

  1. propolis dari literatur memang bagus saya setuju itu mas dedy.
    salam dari saya
    http://www.tokoherbalkita.com

    BalasHapus
  2. memang bagus kebetulan saya juga pakai

    BalasHapus